11 April 2023 09:47:53
Admin Berita 274
Dengan mengucap Bismillahhirohmanirohim, saya mencoba memulai menulis Sejarah SMP Negeri 1 Banyumas, dimana di sekolah ini dulu saya pernah bersekolah dan saat ini saya menjadi guru di sini. Informasi saya dapatkan dari hasil wawancara dengan sesepuh guru senior yang merupakan alumni cikal bakal sekolah ini dan beliau juga telah puluhan tahun mengabdikan diri sebagai pengajar di sekolah ini, beliau adalah Bapak Sunaryo.
Angka buta huruf penduduk Indonesia pada masa awal Proklamasi Kemerdekaan masih mencapai 80%, jadi pada awal kemerdekaan disamping mendirikan sekolah di mana-mana, pemerintah juga menyelenggarakan kegiatan Pemberantasan Buta Huruf (PBH), terutama untuk warga yang tidak layak masuk sekolah, misal pamong desa dan orang-orang yang sudah berkeluarga. Tingkatan sekolah yang paling rendah yaitu Sekolah Rakyat (SR) yang sekarang disebut Sekolah Dasar. Karena keterbatasan kemampuan pemerintah waktu itu, tidak semua desa terdapat SR, yang sudah ada SR nya pun belum tentu kelasnya komplit, ada dari kelas 1 (satu) sampai kelas 6 (enam).
Untuk Kecamatan Banyumas, alkhamdulilah merupakan SR yang komplit, lengkap dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, di Kecamatan Banyumas terdapat 6 SR, yaitu di Desa Kedunguter SR I, Desa Sudagaran SR 2 dan SR 3, Desa Pakunden SR 4, Desa Pasinggangan SR 5 dan di Desa Kejawar SR 6, untuk Desa yang lain meskipun sudah ada SR nya namun kelasnya belum komplit, sebutan untuk Kepala SR waktu itu adalah Mantri Guru.
Untuk mendukung program pembangunan, maka pemerintah mendirikan sekolah kejuruan (skill), dimulai dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Ada empat sekolah kejutuan waktu itu, yaitu Sekolah Teknik Negeri (STN), Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Sekolah khusus perempuan Sekolah Kepandaian Putri (SKP) dan sekolah calon guru yaitu Sekolah Guru Bantu (SGB) mengapa disebut Guru Bantu, karena setelah Lulus dari SGB yang di tempuh selama 4 (empat) Tahun, yang lulus akan diperbantukan menjadi guru di Sekolah Rakyat (SR). Untuk sekolah lanjutan atas pemerintah juga sudah menyiapkan Sekolah STM, SMEA, SKKA, SGA.
Menurut informasi dari bapak Sunaryo, bangunan sekolah sekarang yang digunakan untuk Ruang Kantor Kepala Sekolah, adalah cikal bakal SMP sekarang, yang mana waktu itu ruangan tersebut digunakan untuk Sekolah Guru yang dalam Bahasa Belandanya Onderwijzer's Vak Organisatie di singkat OVO, sekitar tahun 1948, tidak lama setelah itu, kurang lebih 2 tahun, berganti nama menjadi Normal School, dan pada tahun 1951 berubah menjadi SGB.
SGB Negeri Banyumas menerima murid terakhir pada tahun ajaran 1957/1958, dan ditahun berikutnya 1959, Sekolah mulai menerima Siswa SMP, pada tahun 1961 SGB menamatkan siswa terakhirnya dan SMP Menamatkan siswa pertamanya. (Part 1)... Bersambung
SK PENDIRIAN SMP NEGERI 1 BANYUMAS
https://bit.ly/SKPENDIRIANSMPN1BANYUMAS
DOKUMENTASI FOTO LAWAS SMP NEGERI 1 BANYUMAS